Winduaji Brebes (20/7/2024) - Program desa cerdas (smart village) bukan sekadar mengutamakan digitalisasi, tetapi berkaitan juga dengan infrastruktur desa, mobilitas warga, lingkungan, tata kelola pemerintahan desa, kualitas hidup warga, perekonomian, dan inovasi serta keterampilan warga desa, yang telah inisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KDPDTT) sejak beberapa tahun ke belakang.

Program yang dilandasi dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang mengadopsi konsep smart city. Masyarakat  desa nantinya diberi bimbingan agar bisa mengembangkan berbagai potensi dan peluang baru melalui pemanfaatan teknologi, inovasi, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan.

Desa cerdas juga bertujuan untuk mewujudkan kebutuhan demokratisasi di desa. Peran aktif masyarakat dalam pembangunan desa dapat meminimalisir kecenderungan terjadinya kekuasaan yang terpusat. Selain itu masyarakat desa dapat berperan secara optimal untuk berpartisipasi dalam setiap proses yang terjadi dalam tata pemerintahan di desa.

Salah satu upaya menuju status Desa Winduaji dari desa maju menjadi mandiri, Desa Winduaji yang pada tahun 2024 menjadi salah satu desa binaan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, pada hari Jumat (19/7) bertempat di aula kantor desa, kepala desa dan perangkat desa serta perwakilan dari kelompok UMKM Desa Winduaji menadpatkan pelatihan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya guna menunjang pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat dengan pemanfaatan layanan digital.

Sebelum dimulai pelatihan Umi Pratiwi, M.Si, Ketua Tim PKM Smart Village memaparkan manfaat dari program smart village. Pelatihan ini ditujukan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola website desa, sehingga mereka dapat memanfaatkan platform digital untuk menyampaikan informasi, mempromosikan potensi lokal, dan meningkatkan partisipasi warga. Dengan adanya website, diharapkan komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat menjadi lebih efektif.

Materi pelatihan ini meliputi berbagai materi, antara lain: Pengenalan dasar-dasar pengelolaan website desa, penggunaan platform website yang user-friendly, pengelolaan konten dan update informasi secara berkala, dan strategi pemasaran digital untuk produk lokal.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pemerintah Desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa, pelaku UMKM dan masyarakat umum. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi selama pelatihan. Tim dari Unsoed juga memberikan panduan praktis agar peserta dapat langsung mempraktikkan pengetahuan yang didapat.

Kepala Desa Winduaji menyatakan, "Pelatihan ini sangat penting bagi kami. Dengan website, kami bisa lebih mudah menyampaikan informasi kepada masyarakat dan mengenalkan potensi desa kepada dunia luar."

Program ini diharapkan dapat berlanjut dengan dukungan yang berkelanjutan dari LPPM Unsoed, sehingga Desa Winduaji dapat semakin maju dan berdaya saing melalui pemanfaatan teknologi informasi. (jam)