Winduaji Brebes, – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman baru-baru ini melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap program Smart Village di Desa Winduaji Kabupaten Brebes. Kegiatan dilaksanakan hari Selasa (8/10) ini bertujuan untuk menilai efektivitas program yang telah dilaksanakan serta dampaknya terhadap masyarakat setempat.
Kegiatan ini dihadiri oleh tim LPPM pemerintah desa, perwakilan BPD dan LPM, PKK, Posyantek, dan masyarakat. Dalam sambutannya, Ketua LPPM yang diwakili oleh Prof. Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S menyampaikan pentingnya monitoring dan evaluasi sebagai alat untuk memastikan bahwa program Smart Village berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Selama kegiatan berlangsung, tim melakukan pengumpulan data melalui survei, wawancara, dan pengamatan langsung. Tim Pelaksana program smart village juga dilibatkan dalam proses ini, memberikannya pengalaman praktis dalam pengabdian masyarakat di Desa Winduaji yang masih ditetapkan desa miskin ekstrem. Ketua Tim PKM Smart Village Desa Winduaji Umi Pratiwi, SE., M.Si. Ak, memaparkan menfaat dari program semart village bagi desa dan masyarakat.
Hasil sementara dari kegiatan ini menunjukkan bahwa program Smart Village telah memberikan dampak positif, terutama dalam hal peningkatan penyebaran informasi dan pelayanan publik meskipun belum secara maksimal karena keterbatasan kemampuan sumberdaya. Tim juga mencatat beberapa tantangan, seperti kurangnya partisipasi aktif masyarakat.
Pemerintah desa menyambut baik kegiatan monitoring dan evaluasi ini. Kepala Desa H. Abdurahman mengungkapkan harapannya agar hasil evaluasi dapat digunakan untuk meningkatkan program di masa depan. "Kami sangat berterima kasih kepada LPPM Universitas Jenderal Soedirman atas dukungannya. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan berkembang," katanya.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Jenderal Soedirman untuk berkontribusi dalam pengembangan desa melalui penerapan teknologi dan inovasi. LPPM berencana untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi dan merekomendasikan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan program Smart Village ke depannya. Selesai kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan penyerakan alamat Uniform Resource Locator (URL) situs web Desa Winduaji berbasis desktop dan aplikasi berbasis Android Si D’Windu yang dapat diunduh melalui aplikasi Playstore.
Selain kegiatan monitoring dan evaluasi, Prof. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S selaku Ketua PKM Pemberdayaan Kelompok PKK Melalui Budidaya Jamur, menyerahkan bantuan berupa drum pasteurisasi dan blower untuk kelompok pembudidaya jamur. Kegiatan PKM Smart village (FMIPA) dan Kelompok PKK untuk budidaya jamur (Fakultas Biologi) juga ada pendampingan perikanan (FPIK), pengolahan sampah rumah tangga (FEB) , dan sekolah alam (FISIP). Tahun 2024 ini Desa Winduaji kembali menjadi Desa Binaan Universitas Jendera Soedirman.
Dengan kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat terus terjalin, membawa manfaat yang lebih besar bagi pembangunan di Desa Winduaji. (jam)